Amblasnya jalan RE Martadinata di Jakarta Utara
membuat kondisi Jakarta sebagai ibu kota indonesia di pertanyakan kembali.
Setelah macet dan banjir, kini penurunan tanah mengancam Jakarta isu pemindahan
ibu kota pun kembali gencar di gulirkan.
Kini penilitian teradap jalan RE Martadinata masih
terus di lakukan, jalan tersebut juga sudah di amankan oleh aparat kepolisian
dengan memasang penutup jalan di kedua sisinya. Apalagi baru-baru ini jalan RE
Martadinata kembali amblas sedalam 25 cm.
Menurut para peneliti, amblasnya jalan di Jakarta
Utara tersebut di sebabkan oleh 3 faktor :
- Penurunan secara alami, karena kondisi batuan yang mengalami pemadatan.
- Penurunan karena adanya penyedotan air tanah secara berlebihan.
- Penurunan akibat beban dari gedung-gedung yang ada di Jakarta Utara.
Namun di antara factor-faktor tersebut, penyedotan
air tanah secara berlebihan merupakan factor penting yang di duga sebagai
penyebab amblasnya Jl. RE Martadinata. Oleh karena itu para peniliti
menyarankan agar pemerintah lebih serius untuk menangani hal ini, sebelum
membicarakan pemindahan ibu kota.
Ada beberapa cara yang di tawarkan oleh para
peneliti dan bahkan Sutiyoso selaku mantan Gubernur DKI Jakarta, untuk
mengurangi penggunaan air tanah. Antara lain :
- Pemberian pajak yang tinggi terhadap hotel atau bangunan lainnya yang hanya menggunakan air tanah sebagai pemasok air bersihnya.
- Penggunaan yang maksimal terhadap air kiriman dari wilayah dataran tinggi, seperti Bogor dan daerah sekitarnya.
- Merubah air laut menjadi air tawar. Hal ini sudah di lakukan di Negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar